Oleh: Amirul Ulum
Suatu ketika ada seorang ibu-ibu membeli susu di toko Syaikh Yasin al-Fadani. Kebetulan yang menjaga toko adalah Syaikh Yasin sendiri dan istrinya. Ketika susu sudah diberikan, pembeli itu langsung pergi sembari menunduk, tergopoh-gopoh, tanpa memberikan uangnya.
“Syaikh, Orang itu belum membayar.” Kata Nyai Aminah hendak menegur.
Mendengar itu, Syaikh Yasin langsung menyahut sembari meletakkan jari telunjuk di bibirnya, “Jangan keras keras. Anak orang itu belum makan. InsyaAllah nanti akan diganti Allah yang lebih baik.”
Begitulah kisah yang pernah disampaikan oleh Syaikh Shodiq kepada kami.
Menurut cerita Syaikh Najih Maimoen, bahwa Syaikh Yasin al-Fadani bukanlah orang yang kaya harta, namun sangat dermawan. Kadang untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari ia harus berjualan nasi goreng pada musim haji. Ia tidak pernah malu dalam mencari rezeki yang halal.
Yogyakarta, 23 Oktober 2021