/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Rahasia Nama dalam Asmaul Husna

Oleh: Ni’amul Qohar

Memberi nama yang bagus untuk bayi yang baru lahir merupakan sebuah kebaikan, sebab nama tersebut bisa menjadi harapan atau doa untuk si jabang bayi. Memberikan nama kepada anak dengan menggunakan nama-nama Allah yang hanya Allah khususkan pada diriNya adalah haram. Seperti contoh tidak boleh seorang pun memberi nama dengan nama Al-Ahad, As-Shamad, Al-Qohar, Al-Hakam dan lain sebagainya. Namun diperbolehkan memberikan nama penghambaan kepada nama-nama Allah al-Husna, seperti contoh Abdur Rahman, Abdul Malik, Abdul Shamad, dan lain sebagainya. Sebab nama-nama tersebut sangat dicintai oleh Allah, di dalamnya mencakup sifat yang wajib untuk Allah dan mencakup sifat yang mengharuskan dimiliki oleh seseorang manusia sebagai bentuk penghambaan. Nama Abdul Malik dan lain-lainya itu diidofahkan kepada Asma Allah, maka menjadi benarlah pribadi tersebut bahwa dia adalah hamba Allah dan menjadikan dirinya mulia dikarenakan susunan penghambaan ini pada namanya.

Ketahuilah, bahwa Asmaul Husna berjumlah seribu. Tiga ratus di antaranya terdapat di dalam kitab Taurat, tiga ratus di dalam kitab Injil, tiga ratus di dalam kitab Zabur, satu di dalam Suhuf Ibrahim, dan sembilan puluh sembilan di dalam Al-Furqon (Al-Qur’an). Nama sembilan puluh sembilan itu disebut dengan Asmaul Husna yang di dalamnya mengandung seluruh keutamaan, rahasia, dan pahala. Pada setiap masing-masing nama, seperti Ya Rahman, Ya Malik, Ya Lathif dan seterusnya memiliki jumlah nilai tersendiri. Hal ini kerap kali dipakai dalam tradisi sufi untuk menghitung bilangan dzikir tertentu. Seperti contoh Ya Lathif yang memiliki jumlah 129, maka akan dibuat wirid atau dzikir sebanyak 129x.

Jumlah nilai yang ada di dalam lafadz Asmaul Husna didapatkan dari hitungan angka yang berada pada setiap huruf Arab. Misalnya ا (alif jumlahnya: 1), ب (ba’ jumlahnya: 2), ج (ja’ jumlahnya: 3), د (da jumlahnya: 4) dan seterusnya. Susunan ini disebut dengan Abajadun. Bisa dilihat gamabr table di bawah ini.

Adapun cara menghitung setiap huruf Arab yang ada di dalam nama kita, lalu disesuaikan dengan jumlah nilai Asmaul Husna yaitu sebagai berikut.

Contoh:

Beli Buku

نعم القهّار  :

Huruf Arab ر ا ه ه ق ل ا م ع ن
Angka Abajadun 200 1 5 5 100 30 1 40 70 50
Jumlah 502

Total keseluruhan dari nama di atas yaitu 502. Setelah diketahui jumlah angka dari nama tersebut baru dicari nilai Asmaul Husna, yang mana jika dijumlahkan atau digabungkan totalnya menjadi 502. Apabila ditemukan jumlah yang bisa langsung sesuai dengan nilai Asmaul Husna, maka tidak perlu digabungkan. Jumlah 502 bisa didapatkan dari jumlah Ya Kabiir dan Ya Kariim. Adapun jumlahnya yaitu Ya Kabiir (يا كبير) jumlahnya ada 232, dan Ya Kariim (يا كريم) jumlahnya ada 270, jadi tolalnya 502.

Hikmah dari rumus hitungan ini menurut Muhyiddin Ibnu Arabi dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyah bahwa barang siapa yang menghendaki dibukanya pikiran (futuh), keberuntungan dunia akhirat, maka hitunglah setiap huruf yang ada di dalam setiap nama dengan menggunakan rumus abajadun. Lalu cocokanlah pada jumlah nilai setiap Asma Allah.

Syaikh Zarruq juga mengatakan, menjodohkan nilai angka nama dengan nilai angka Asma Allah akan memberikan keistimewaan kepribadian/ kemampuan si anak mewarisi makna dari sifat tersebut. Syaikh Abdul Halim Mahmud menambahkan jika mencocokkan hitungan huruf dalam sebuah nama dengan Asma Allah akan memberikan efek ajaib pada diri manusia berkah dari Asma Allah.

Rumus ini selain untuk mengatahui bacaan wirid dengan menggunakan Asma Allah, juga biasa digunakan oleh para ulama salaf di dalam karyanya untuk memberikan judul, jumlah bait, tanggal, bulan dan tahun penulisan.

Silahkan Kunjungi Produk Kami :

Klik di Sini

Beli Buku

Sumber Rujukan

Keterangan ini didapatkan dari ngaji kepada Kiai Amirul Ulum.

Ahmad Hadidul Fahmi, “Cara Memberi Nama, Rumus Abajaun dan Berkah Asma Allah”, dalam Sanad Media, 20 Juni 2022

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *