/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Ning Nadia Abdurrahman Influencer Tahfidzul Qur’an

Oleh: Redaksi

Nadia Nely Amalia Abdurrahman, L.c., atau yang lebih akrab disapa Ning Nadia Abdurrahman merupakan putri ke-empat dari pasangan suami istri, KH. Ar. Ibnu Ubaidillah dan Ibu Nyai Hj. Fuaidiyah dari Pondok Pesantren Dar al-Tauhid Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat. Pada tanggal 16 Desember 2018 ia menikah dengan Gus Muhammad Barizi, putra ke-enam KH. Abdul Hanan Ma’sum dan Ibu Nyai Hj. Miftahul Munawaroh. Sekarang bersama suaminya tercinta bertempat tinggal di Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean, Pare, Kediri, Jawa Timur

Ning Nadia Abdurrahman merupakan salah satu ulama muda perempuan yang sering dijadikan panutan oleh generasi muda. Ia merupakan alumni dari Universitas Imam Nafie Tangier Maroko. Di samping menempuh studi di Universitas Imam Nafie, ia juga menghafal Qur’an dengan metode Lauh di Kutub Hafsah Ummil Mu’minin, Tangier, Maroko.

Kita semua tahu bahwa Negeri Maroko sendiri dikenal sebagai gudang tempatnya para ulama atau wali. Teradisi keilmuan Islam, khususnya tentang menghafal Qur’an di sana sangatlah maju. Sudah sejak dari kecil anak-anak diajari untuk menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Mereka para masyarakat Maroko seringnya menggunakan metode Lauh dalam menghafal Al-Qur’an.

Baca juga... Kumpulan Dawuh Ning Hj. Nadia Abdurrahman

Metode ini telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu oleh masyarakat Maroko. Biasanya diterapkan di setiap masjid yang ada di sekitar sana. Para santri penghafal Al-Qur’an biasanya wajib memilki papan sendiri yang digunakan untuk mengahafal. Metode Lauh yaitu metode dengan cara menulis ayat Al-Qur’an yang akan dihafalkan di Lauh atau papan atau juga bisa buku tulis.

Ning Nadia Abdurrahman merupakan penggerak sekaligus pelopor metode Lauh menghafal Al-Qur’an. Ilmu beserta pengalamannya ketika belajar di negeri para ulama dan wali itu mulai diterapkan di tanah air Indonesia. Ning Nadia mulai mengenalkan metode ini pada tahun 2019. Awalnya ia mengenalkan metode ini melalui media sosial,  mulai dari situ membuat para followers-nya tertarik, lalu banyak yang bertanya tentang bagaimana menambah muroja’ahnya, menulis, bahkan ada juga yang bertanya berapa ukuran papan yang digunakan dalam metode ini. Berawal dari media sosial, sekarang Ning Nadia sering mendapatkan undangan untuk mengenalkan metode Lauh kepada para santri di pondok pesantren.

Beli Buku

Ning Nadia Abdurrahman sebenarnya menerapkan metode Lauh ini untuk dirinya sendiri. Akan tetapi setelah melihat banyaknya yang antusias menanggapi metode ini, membuatnya semakin semnagat untuk terus mengenalkan metode Lauh kepada para penghafal Qur’an di tanah air Indonesia. Saat ini mulai banyak penghafal Al-Qur’an yang menggunakan metode Lauh. Metode menghafal dengan cara ditulis di papan ini mendapatkan respon bermacam-macam. Ada yang mengatakan kalau sulit diterapkan di Indonesia sebab berbedanya kultur atau budaya.

Baca juga... Kumpulan Dawuh Ning Hj. Nawal Nur Arafah

Meskipun Metode Lauh cukup merepotkan dan memakan waktu yang sangat lama, ternyata rentang waktu khatam menggunakan metode tersebut hampir sama dengan metode mushaf yang biasanya diterapkan di Indonesia. Ketika menerapkan metode Lauh, ilmu yang didapatkan bisa double. Belajarnya pun double dan bertambah tingkat kesulitannya. Mereka akan mendapatkan hafalan Al-Qur’an dalam sepi ucapan (bacaan) dan juga hafalan Al-Qur’an dalam segi tulisan.

Menurut Ning Nadia Abdurrahman, menghafal Al-Qur’an memang hal yang sulit membutuhkan niat yang kuat dan ketekunan dari masing-masing peribadi penghafal Al-Qur’an. Selain itu sangat dibutuhkan waktu yang panjang untuk bisa menghatamkan 30 juz di dalam Al-Qur’an.

Banyak yang beranggapan bahwa menghafal dengan metode Lauh sangat susah alias ribet. Namun menurut Ning Nadia berdasarkan pengalamannya, justru kesulitan itu bisa tertutup, terbayarkan seketika dengan hafalan yang didapatkan dari metode Lauh. Artinya menghafal memang tidak mudah, butuh waktu panjang. Kesulitan menulis sekaligus menghafal itu menjadi suatu tantangan tersendiri yang harus ditaklukkan. Pada intinya memiliki tujuan agar hafalannya lancar.

Baca juga… Nyai Rodliyah Djazuli: Sosok Perempuan Inspiratif Di Balik Kebesaran Pondok Ploso

Nilai yang diambil dari metode Lauh menulis hafalan Al-Qur’an ini bukan dari bentuk tulisannya yang bagus atau jelek. Melainkan proses menulisnya. Mulai dari mata melihat setiap huruf, sampai menggunakan nalarnya untuk merekam bagaimana bentuk tulisan beserta bacaanya.

Selain menyampaikan tentang metode Lauh. Ning Nadia kerap kali membagikan ilmunya ke publik perihal Al-Qur’an, yaitu mulai memotivasi bagi para penghafal Qur’an, sampai menjabarkan isi kandungan dari setiap ayat Al-Qur’an. Dakwah Ning Nadia disambut dengan sangat baik oleh para santri pondok pesantren maupun yang sudah mukim di rumah (boyong). Ilmu yang disampaikan Ning Nadia tidak hanya tentang Al-Qur’an, biasanya juga ia menyampaikan tentang bagaimana menjadi perempuan yang mandiri dalam segi dohir maupun batin. Dengan tetap berada dalam koridor hukum syariat Islam. Lewat beliaulah kita sebagai santri turut mengetahui dan meneladani kisah-kisah perempuan hebat dari kalangan sahabat maupun ulama.

Beli Buku

 

Wallahu’alam Bishowab

 

Sumber Rujukan

Nadia Abdurrahman Influencer Tahfidzul Qur’an dan Pelopor Metode Lauh dalam Majalah Aula ed Februari 2022

Tim MTM Putri, “Ning Nadia Abdurrahman: Prestasi Akademik Perempuan Lebih Baik dari Laki-laki” dalam Khaskempek.com, 9 September 2022

Putra Cahya, “Lebih baik Lebih baik perempuan berkarir atau mengurus rumah tangga?”, dalam BERITAU. LIVE, 8 Agustus 2022

Angga Ulung Tranggana, Ulama Maroko Berbagi Metode Unik Lawh Untuk Menghafal Al-Qur’an”, dalam RMOL.ID, 19 Oktober 2022

Beli Buku

Syaifullah, “Lebih Dekat dengan Metode Menghafal Al-Qur’an ala Warga Maroko”, dalam NU.Online Jatim, 12 Oktober 2021

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *