/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Pentingnya Seorang Pendidik Handal untuk Menciptakan Atmosfir Belajar yang Menyenangkan

Oleh: Ahmad Ja’farul Musadad

Pendidik merupakan profesi yang bisa dikerjakan oleh siapa pun, dan bahkan orang bukan dengan latar pendidikan bisa menjadi guru. Di era yang serba maju tantangan yang dihadapi begitu kompleks, termasuk informasi. Era digital yang serba cepat ini, semua orang bisa mengakses pengetahuan. Terlebih masyarakat telah dimanjakan oleh teknologi. Berjibunnya pengetahuan, terkadang tidak dibarengi dengan kemampuan mengasah diri. Sebagai contoh anak-anak usia pelajar yang hidup di pedesaan akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, terbukti kala game online dan Tiktok menjadi platform yang merajai dunia hiburan saat ini.

Kecanduan memainkan game online dan bermain Tiktok bisa berdampak buruk, salah satunya yaitu sering berkata kasar dan jorok serta joget tidak jelas, meski tidak dipungkliri bahwa tidak semua konten pada aplikasi singkat, isinya joget semua, namun kenyataannya mayoritas dipakai untuk berjoget. Di sini peran orang tua sangat penting untuk perkembangan anak, akan tetapi tidak semua orang tua bisa mengontrol anaknya dengan bijak, sehingga mengharap kepada institusi pendidikan untuk merubah anak-anak mereka jadi lebih baik. Oleh sebab itu pendidikan, menjadi solusi atas persoalan tersebut. Dalam konteks ini seorang pendidik juga merasa dilema, jika ia tidak memiliki ketrampilan. Maka ia hanya akan mengajarkan sesuatu yang ada dan itu cenderung membosankan. Berbeda dengan pendidik yang kreatif.

Penulis pernah menjumpai beberapa teman yang mengajar di area pedesaan, mereka mengatakan bahwa metode yang ada di perkotaan baik itu kurikulum maupun prakteknya, pasti akan berbeda secara implikasinya dengan pendidikan di pedesaan. Kurikulum yang digaungkan oleh setiap Menteri Pendidikan, tidak akan berjalan mulus jika tidak punya kualitas pendidik yang mumpuni. Bahkan program merdeka belajar yang sering digaungkan, belum tentu efektif di pedesaan. Penting seorang pendidik punya inovasi dalam menyampaikan pelajaran agar disukai oleh murid.

Baca juga… Figur Teladan : Gus Ghofur Maimoen

Kurikulum yang dibuat terkadang tidak menyesuaikan dengan kondisi disetiap daerah, artinya jika di perkotaan atau kota-kota besar, kurikulum itu bisa cocok diterapkan karena ditunjang dengan berbagai sarana, maka kondisi itu tidak bisa didapatkan di pedesaan. Oleh sebab itu pengajaran di lembaga pendidikan sangat penting, untuk memaksimalkan tenaga pendidik yang berkualitas menjadi sebuah keharusan. Anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah atas terkadang masih gagap akan realita, yang mana hal itu tidak diajarkan di sekolah, terutama soal belajar itu menyenangkan.

Pendidik di era digital ini, tantangan terbesarnya ialah menjadi pribadi yang inovatif, agar metode pengajaran bisa lebih efisien. Prof. Yohannes Surya pernah menulis sebuah buku berjudul Matematika Asyik, Mudah dan Menyenangkan, kemudian setiap pembaca dari buku tersebut merasa tertarik senang belajar matematika, bahkan di desanya ia membuat sekolah bagi guru dan murid untuk belajar bersama, dalam waktu 2 minggu baik guru dan murid merasakan atmosfir yang menyenangkan dari metode yang diajarkan.

Beli Buku

Dewasa ini anak usia sekolah dasar sudah dibekali dengan hp, namun penggunaan itu belum dibarengi dengan literasi dalam pemanfaatannya. Memang usia anak SD harus lebih banyak digunakan untuk bermain sambil belajar, namun implementasi penggunaan hp belum maksimal. Di media sosial sekarang banyak usia pelajar masih sering berkomentar jelek dan menghina, adapula yang berlagak paling tahu, sehingga di setiap konten apapun, tidak nyambung dengan isi dari konten yang dihadirkan.

Baca juga… Perjuangan Pemuda di Timur Tengah untuk Kemerdekaan Indonesia

Era millenium baru, tepatnya pada era 2010-an ke atas sampai 2021, banyak dari orang tua yang lalai dalam memanjakan anaknya, terutama soal mencekokinya dengan hp agar mereka tidak marah dan kesel, cara ini mungkin efektif dan berhasil, namun karena dilakukan secara terus -menerus, maka para orang tua terkadang dibuat jengkel sampai marah, karena yang anak mereka lakukan dengan hp hanya bermain-main, itu memang wajar, jika masih tingkat SD. Apalagi efek pandemi masih terasa karena kurangnya interaksi, sehingga bermain hp jadi pelipur lara dalam menghibur diri, namun justru banyak yang keblabasan.

Kini ketika semua orang bisa mengakses informasi, terkadang adakalanya menganggap bahwa sekolah itu formalitas saja, terlebih mereka yang tinggal di mayoritas pedesaan. Sehingga ketrampilan dan skill mereka kurang terasa. Dulu pengalaman penulis sebelum era hp bertebaran, bermain dengan teman lebih asyik, terkadang mainan yang dihasilkan lebih kreatif, entah itu menggunakan tanah liat, dedaunan, ranting pohon sampai mandi dikali rama-ramai dengan teman sebaya.

Kembali pada persoalan utama pendidikan di Indonesia terkadang kurikulum yang dibuat masih carut-marut dan sering gonta-ganti. Hal ini kemudian harus membuat para pendidik kalang kabut, sehingga memaksa mereka harus mampu berinovasi dan menciptakan sebuah kegembiraan di dalam mengajar, oleh sebab itu para murid kalau sudah merasa senang dengan kegiatan yang ada di sekolah, dapat membantunya menemukan kesukaan dan kegemaran yang akan diraihnya di masa depan.

Baca juga… Para Perempuan Pejuang Islam di Nusantara dari Masa ke Masa Hingga Merebaknya Nilai Emansipasi Wanita

Di Indonesia memang belum banyak pendidik yang mampu menerapkan sistem pembelajaran dengan baik, sehingga konten yang sukai saat ini lebih banyak kearah hiburan semata. Hal ini membuat anak malas belajar. Oleh sebab itu menciptakan merdeka belajar dengan memberikan prestasi sesuai dengan kemampuan dan juga menginlfluence murid suka belajar itu penting, karena tenaga pendidik tidak banyak yang memiliki ketrampilan tersebut. Sehingga yang menjadi korban adalah murid yang tidak menyukai pelajaran di sekolah.

Berbagai platform digital telah banyak menyuguhkan konten yang menarik seputar dunia pendidikan, entah dari metode, praktek, dan penerapan kurikulum yang bisa sesuai dengan daerah masing-masing. Hal ini tentu menjadi sebuah pembelajaran yang baik, sayangnya banyak anak usia dasar hingga remaja, lebih asyik mencari hiburan dengan menonton hal yang tidak penting, hal itu membuat kualitas pembelajaran tidak menarik untuk mereka.

Beli Buku

Patutnya seorang guru harus selalu menunjukkan sifat positif dan kebaikan pada murid, seperti belajar itu penting, ketika mereka sudah beranjak tumbuh, maka murid tersebut akan memiliki cita-cita yang tinggi. Gunakan bahasa yang baik dalam berkomunikasi, terutama sebagai pendidik dan orang tua, karena dari dua hal tersebut, anak akan merasa bahwa ia dapat bermain dan belajar sesuai dengan umurnya, sehingga pola pikir mereka dapar terangsang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermanfaat.

Baca juga… Rasuna Said: Pejuang Martabat Perempuan di Masa Penjajahan Kolonialisme

Peran guru harus tetap ada, karena tidak semua murid memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya literasi digital. Oleh sebab itu sangat penting dalam mengajari murid untuk cinta terhadap pelajaran, supaya ia bisa menyerap informasi dan juga pengetahuan yang lebih luas. Tentunya dengan pedoman dan penyampaian yang baik pula.

Terkadang mindset seorang anak berbeda-beda, dan daya tangkap merekapun berbeda, sehingga metode dalam pengajaran harus menyenangkan guna merangsang otak agar pelajaran mudah diingat oleh murid. Maudy Ayunda, Jerome Polin, Helmi Yahya, Prof. Renald Kasali adalah sederet influencer yang membagikan konten kreatif sesuai pengalaman mereka.

Terlebih anak zaman sekarang lebih suka audio visual. Hal ini patut diperhatikan oleh guru guna mengambil inspirasi dari mereka, karena belajar yang menyenangkan dapat melekat ketika ia tumbuh dewasa, bahkan mempengaruhi minat dan juga potensi yang berbeda-beda dari masing-masing individu murid tersebut. Hal ini dikarenakan satu murid dengan lainnya pasti memiliki kecenderungan dan kesukaannya pada setiap mata pelajaran, maka guru sebagai pendidik harus punya senses itu agar mereka lebih optimal dalam pembelajaran.

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *