/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd

Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd

Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd. Ia mengunjungi, Haramain, Uganda, Taznia, Mesir, Sudan, UAE, Algeria, Guenia, Ivory Coast, Sierre Leone, Ethiopia, Kenya, dan Comorros. Setiap daerah yang dikunjunginya merasa tersirami rohaninya. Terbesitlah dalam diri mereka untuk belajar di Yaman, meniru jejak al-Junayd yang alim, saleh, dan menjadi rujukan banyak orang.

Garis Keturunan Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd

al-Junayd lahir di Tarim, Yaman pada 1345 H/1926 M. Saat keluar dari rahim ibunya, ia tidak menemui masa indah bersama ayahnya sebagaimana kebanyakan bayi yang lahir. Syaikh ‘Abd al-Rahman al-Junayd, ayahnya sedang berdakwah di Singapura. Sebagai ganti dari ayahnya, ia tumbuh dalam belaian keilmuan dari pamannya, Ahmad ibn Umar.

Rihlah Ilmiah Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd

Ketika beranjak lima  al-Junayd, Syaikh ‘Abd al-Rahman al-Junayd kembali ke Yaman. Melihat umurnya yang sudah tumbuh remaja, keluarganya memasukkan dirinya ke sekolah dasar untuk belajar membaca dan menulis. Setelah berusia dewasa, ia dimasukkan di Madrasah al-Kaf.

Baca Juga :

Syaikh ‘Abd al-Rahmân Habannakah al-Maydani

Karena mempunyai wadifah di Singapura, berjarak empat tahun sang kembali. Hal ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian keluarganya serta pendidikannya. Melihat kondisi tersebut, ada salah seorang kerabatnya yang ekonominya mumpuni bersedia membiayai Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd untuk melanjutkan belajarnya ke kota Sayyun.

Di Sayyun, al-Junayd sempat belajar kepada Syaikh Tawfiq ibn Faraj Amîn (w.1389 M) tentang kajian al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu yang berkaitan dengan membaca dan menulis. Pada tahun 1936 M/ 1355 H, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd belajar Madrasah al-Junayd hingga tahun 1945 M/ 1364 H. Di madrasah ini, ia mempelajari ilmu tauhid, Hadist, fiqih, nahwu-sharaf, sirah, dan tajwid. Ia menghafal banyak dasar-dasar keilmuan yang tertuang dalam kitab matan kepada beberapa masyayikh di antaranya adalah :

Beli Buku
  • Saikh Zayn al-Abidin ibn Ahmad al-Junayd (w1364/1945).
  • Syaikh Qadhi al-Mubarak ibn Umayr ba Huraysh (w 1367 H/1948 M).
  • Syaikh Salim ibn Sa’id Bukayr (w 1386 H/1966).

Ribath Tarim

Pada 1939 M/ 1358 H, al-Junayd masuk di Ribath Tarim yang namanya sangat popular di kalangan ulama, terlebih di Yaman. Dalam ribath ini banyak alim ulama yang mengajar di sana di antaranya :

  • Syaikh ‘Abd Allah al-Syathiri (1361/1942)
  • Syaikh Mahfudz ibn Salim ibn Ustman (w 1396/1973)
  • Syaikh muhammad ibn Salim ibn Hafidz (1392/1969)

Selain belajar di Ribat Tarim, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd juga belajar kepada ulama-ulama yang tersebar di Hadrahmaut. Ia sering mengunjungi halaqah yang di kediaman para syuyukh (guru). Ia merasa senang dengan kegitan transfer ilmu yang dijalaninya seperti ini. Di ulama Hadrahmaut yang menggelar majlis umum adalah sebagai berikut :

  • Syaikh al-Habib Alawi ibn ‘Abd Allah ibn Syihab (1386/1966)
  • Syaikh Abu Bakar ibn Muhammad al-Sari (1376/1957)
  • Syaikh Umar ibn Ahmad ibn Sumayr (1396/1973).

Pengadilan Syariah

Tidak lama, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd belajar di Madrasah  al-Kaf, Tarim. Yaitu, sejak 1369-1371/1950-1952. Karena prestasi akademisnya, ia diangkat sebagai petugas di Pengadilan Syariah yang ada di kota Tarim. Waktu itu yang menjadi qadhi adalah Syaikh Salim ibn Umar al-Saqqaf.

Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd Berdakwah ke Uganda

Pada tahun 1959/1379, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd berkunjung ke Uganda dalam memenuhi undangan thalabah di sana. Mereka keinginan agar dirinya mengajar di institute yang ditempatinya. Ia ikut berpartisipati dalam sumbangsih keilmuan yang ada di dalamnya. Kehadirannya mendapatkan sambutan hangat dari para pelajar dan masyarakat setempat. Ia menyelenggaran kajian ilmu untuk generasi muda agar tersirami ajaran Islam. Mitra dakwahnya di sana adalah Syaikh Ahmad Manshur ibn Thaha al-Haddad (w 1416/1995). Sebab iklim dan cuaca yang tidak sesuai dengan fisik Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd, akhirnya ia meninggalkan Uganda. Ia memutuskan untuk kembali ke Hadrahmaut melalui Tanzania yang merupakan tempat tinggal kakaknya.

Mendirikan Institute di Dar al-Salam

Di tengah perjalanan, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd terkena serangan penyakit. Ia memutuskan untuk menginap di hotel Tanzania sampai kesehatannya membaik. Selama menginap di Tanzania, umat Islam di sana memintanya untuk mendirikan institute di Dar al-Salam. Mereka juga memintanya untuk mengajar bahasa Arab. Dengan antusias ia memenuhi keinginan tersebut. Ia mendirikan lembaga pendidikan Islam yang dengan nama Madrasah Junayd al-Islamiyyah. Nama ini persis dengan salah satu madrasah yang ada di Singapura yang didirikan ayahnya pada 1927 / 1345 H. Di Tanzania, ia sering memimpin upacara pernikahan dan menjawab persolan agama yang datangnya dari luar Tanzania.

Di Tanzania, majlis ilmu Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd banyak mendapat apresiasi khalayak. Ia mengajar di antara Maghrib dan Isya dengan materi seputar Hadist, fiqih, ushul fiqh, dan sirah. Setelah waktu shalat Subuh, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd mengajar kajian gramatika Arab. Setelah menghatamkan sebuah kitab, ia membacakan transmisi silsilah keilmuan kitab tersebut kepada murid-muridnya yang menghadiri pengajiannya.

Berkunjung di Comorros

Ketika berkunjung di Comorros, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd bertemu dengan Syaikh Umar ibn Ahmad ibn Sumayr dari Zanzibar. Ia merasa bahagia dengan pertemuan ini. Merasa tertarik dengannya, ia sempat menulis sebuah buku yang menceritakan tentang kehidupan Syaikh Umar ibn Ahmad ibn Sumayr dari Zanzibar.

Kunjungan di Afrika

Saat mengadakan kunjungan di Afrika, Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Junayd dengan senang hati mendukung agar siswa-siswa yang ada di sana melanjutkan studinya ke Yaman. Muslim Afrika menyambutnya dengan gembira. Banyak generasi muslim Afrika yang melanjutkan studi ke Yaman seperti halnya di Dar al-Musthafa atau di Fakultas Syariah di Universitas al-Ahqaf.

Beli Buku

Kunjungan ke Berbagai Negara

Ia sering melakukan kunjungan ke berbagai Negara. Ia sering menunaikan ibadah haji dan umrah. Untuk Negara-negara yang pernah dikunjunginya di antaranya Mesir, Sudan, UAE, Algeria, Guenia, Ivory Coast, Sierre Leone, Ethiopia, Kenya, dan Comorros. Tahun 2001 adalah akhir kunjungannya ke Tarim. Kunjunganya ini untuk tujuan dakwah, seperti mengisi ceramah, seminar dan menghadiri beberapa konferensi.

Karya Tulis

Dia tidak hanya berdakwah dengan mengajar, member ceramah, atau membangun sebuah lembaga keislaman. Ia  menyempatkan diri untuk menulis beberapa kitab.

  • al-Uqûd al-Jahîzah wa al-Wu’ûd al-Najizah fi Tarâjim ba’d al-Syakhshiyyah al-Bariyyah.
  • Al-Is’af fi Radd ma Waqa’a fi Shalat al-Mar’ah fi Masjid min al-Khilaf.
  • Tahdhib al-Nafs.
  • al-‘Uqûd al-Asjadiyyah fi Nashr Manaqib ba’d Afrad al-Usrah al-Junaydiyyah (birisi tentang amal kebajikan yang ditebarkan oleh keluarga Junayd).
  • Madha ‘an Zawa al-Muslim bi Ghayr al-Muslimah (hukum tentang perkawinan lelaki muslim dengan perempuan non muslim).
  • al-Islam wa al-Yaman al-Hadarim bi Sharq Ifriqiyyah (penyebaran Islam dari Hadrahmaut Yaman ke Afrika).
  • al-Madkhal al-Muyassar li al-Madhab al-Syafi’i (berisi tentang fiqih madhab Syafi’i).
  • al-Qaul al-Mu’tamad fi Hukm Naql al-Mayyit min Balad ila Balad.

Kembali Ke Rahmatullah

Ia tidak kembali ke kampung halamannya. Ia wafat di Tanzania pada 2006 / 1427. Jenazahnya disemayamkan di pemakan Dar al-Salam, Tanzania. Ia meninggalkan 3 anak laki-laki dan 6 anak perempuan.[]

Oleh : Amirul Ulum

Referensi :

Muslim Scholars karya Syaikh Syuaib Ahmed

 

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *