Orang Yahudi itu hidupnya sensara terus meskipun kaya dan menguasai dunia. Mulanya mereka dimuliakan Allah Swt., namun karena kedurhakaannya kepada para utusan, akhirnya mereka dihinakan. Mereka diusir dari satu tempat ke tempat yang lain.
Ketika mendengar berita Nabi Akhir Zaman akan datang di Yatsrib (Madinah), maka Yahudi seluruh dunia berkumpul menyambutnya. Namun setelah mereka bertemu dengan orang yang dinantikannya, maka mereka kebanyakan tidak beriman dan cenderung memusuhi, sehingga tiba saatnya mereka mengkhianati sebuah perjanjian dengan baginda Nabi Muhammad Saw., akhirnya mereka banyak yang dihukum mati.
Ketika Rasulullah Saw. wafat, lalu kursi pemerintahan Islam diteruskan Abu Bakar Ra., kemudian Umar ibn Khattab Ra., maka orang-orang Yahudi diusir dari Madinah menuju Syam. Semenjak perginya Yahudi dari Madinah hal ini menimbulkan gejolak, terutama dalam segi perekonomian yang berimbas kepada pindahnya pusat pemerintahan Islam dari Madinah menuju Syam, yaitu berdirinya Daulah Umayyah.
Ketika Daulah Umayyah berada dalam puncak kejayaannya, yaitu pada masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz, maka orang Yahudi yang berada di Syam diusir lagi menuju Baghdad. Hal ini sangat berdampak pada pemerintahan daulah tersebut, sebab kemudian hari pusat pemerintahan Islam berpindah dari Syam menuju Baghdad, tempat di mana orang-orang Yahudi berkumpul. Daulah Abbasiyah berdiri di Baghdad, kemudian Yahudi pun diusir ke Jerman hingga akhirnya ke Eropa (hingga akhirnya melalu bantuan Inggris dan Sekutunya), lalu daerah Palestina (sampai sekarang)
Setiap ada negara yang dihuni Yahudi, maka negara tersebut akan maju dalam segi perekonomiannya, semisal Amerika Serikat yang menguasai perekonomian dunia. Meskipun mereka menguasai dunia, akan tetapi mereka hidup dalam kondisi susah, terlebih lagi jika ajal akan menjemput.
Oleh : Amirul Ulum
Dikutip dari Buku “KH. Maimoen Zubair : Nur Nabi Muhammad Saw (buku 2)