/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Ketika Haji Rasul Dilarang Mengajar di Masjidil Haram (Bagian 2)

Oleh : Amirul Ulum

Kemarahan Syaikh Babashil semakin reda sebab teguran dari sahabatnya yang juga ulama disegani di Masjidil Haram, Syaikh Umar Bajunaid. Sang mufti Syafi’i berkata lagi kepada Syaikh Karim Amrullah, “Kitab apa yang Engkau ajarkan.” Syaikh Karim Amrullah menimpali, “Kitab Fath al-Mu’în.”

“Kalau engkau mengajar Fath al-Mu’în jangan sekali-kali engkau membaca hasyiyahnya I’ânatu al-Thâlibin, karena dia hanyalah hasyiyah yang busuk dan bathilah.” Syaikh Muhammad Babashil memaki hasyiyah karya Sayyid Abu Bakar Syatha, guru Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.

Karena tidak suka dengan makian tersebut, Syaikh Karim Amrullah berusaha untuk membela. Ia mengatakan, “Saya sudah dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk.  Kalau paduka tidak percaya adakanlah majlis ulama dan ujilah saya dalam hal-hal yang berkenaan dengan ilmu agama.”

Syaikh Muhammad Babashil semakin marah mendengar jawaban dari Syaikh Karim Amrullah. Api kemarahannya semakin berkobar-kobar. “Kalam wahid. Satu bicara! Engkau dilarang mengajar di Masjidil Haram. Bas! Uskut! Cukup, diam,” tukasnya.

Syaikh Karim Amrullah masih berusaha untuk membela diri. Ia mengakatan, “Saya akui ketinggian martabat paduka, mufti dan luas ilmunya. Tetapi paduka bangsa Arab dan paduka tidak sanggup memahami bahasa Melayu, bahasa kami. Bagaimanakah akan dapat menyampaikannya kepada bangsa kami yang jahil, sedangkan kami mengerti kedua bahasa itu? Jadi kalau paduka melarang kami mengajarkan agama, tentu paduka menghambat jalan Allah.  Dan paduka tidak sayang dengan bangsaku yang malang itu.”

Syaikh Muhammad Babashil bertambah geram, emosinya semakin memuncak. Ia menukas untuk yang terakhir kalinya. Ia mengatakan, “Diam! Kalau engkau tidak diam, akan saya panggilkan polisi dan engkau akan dipenjara.”

Beli Buku

 

Referensi :

Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi : Cahaya Nusantara di Haramain karya Amirul Ulum

Ayahku karya Buya Hamka

Dari Minangkabau untuk Dunia Islam : Otobiografi Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. (terj. Z. Malin Mudo, Muhammad Husni, dan Afdhil Fadli)

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *