/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Kebenaran Diutusnya Nabi Muhammad SAW Di Dalam Kitab Terdahulu

Oleh: Ni’amul Qohar

اَ لَّذِيۡنَ يَتَّبِعُوۡنَ الرَّسُوۡلَ النَّبِىَّ الۡاُمِّىَّ الَّذِىۡ يَجِدُوۡنَهٗ مَكۡتُوۡبًا عِنۡدَهُمۡ فِى التَّوۡرٰٮةِ وَالۡاِنۡجِيۡل

 

“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam kitab Taurat dan Injil yang ada di sekitar mereka.” (Q.S. Al-A’raf: 157)

Menurut Imam Nawawi al-Bantani arti ummi di atas yaitu orang yang tidak pandai membaca dan menulis. Namun di dalam diri Nabi Muhammad SAW telah terhimpun semua pengetahuan orang-orang terdahulu dan orang-orang setelahnya. Imam Nawawi menambahkan juga di dalam kitab tafsirnya bahwa sifat ummi Nabi Muhammad SAW merupakan suatu mukjizat yang paling agung. Beliau Nabi Muhammad SAW tidak pernah belajar kepada guru, tidak pernah membaca suatu kitab, serta belum pernah duduk mendengarkan sesuatu dari para ulama. Berpijak pada sifat ummi Nabi Muhammad SAW tersebut, Allah SWT telah membukakan pintu ilmu dan menurunkan Al-Qur’an yang mengandung ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang masa kini. Muncullah ilmu dari seorang yang ummi ini sebagai mukjizat yang amat agung. Serta menjadi sumber ilmu yang akan terus berkembang sampai sekarang maupun zaman akan datang.

Nama, sifat beserta ciri-ciri Nabi Muhammad SAW sudah ada di dalam kitab Taurat maupun Injil, yaitu kitab yang menjadi pegangang kaum Bani Israil. Sahabat Ali bin Abi Thalib RA berkata, “Allah SAW tidak mengutus seorang Rasul sejak mulai Nabi Adam AS dan seterusnya kecuali Dia menyuruh mereka untuk berjanji jika Nabi Muhammad SAW diutus dan mereka masih hidup maka mereka wajib beriman kepadanya, menolongnya dan memerintahkan kaum mereka untuk berjanji pula seperti itu.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya ia bertanya kepada Ka’ab RA,”Apa yang engkau ketahui tentang Rasulullah SAW di dalam kitab Taurat?” Ka’ab RA menjawab, “Kami mendapatkan bahwa beliau adalah Rasulullah, lahir di Makkah. Tempat hijrah beliau adalah Thabah (Madinah). Beliau bukan orang yang keji, tidak pula suka berteriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi beliau suka memeberi maaf.” Ka’ab RA melanjutkan, “Kami mendapatkan di dalam Taurat tertulis bahwa Muhammad adalah Rasulullah, bukan orang yang keji bukan pula orang yang bersifat kasar dan tidak suka berteriak di pasar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi suka memaafkan. Umat beliau adalah orang orang yang suka memuji Allah, bertakbir pada setiap tempat, bertahmid pada setiap rumah. Mereka mengenakan sarung pada setengah badan mereka. Mereka berwudhu dengan membasuh anggota badan mereka. Mereka diserukan di kawasan langit. Barisan mereka dalam peperangan seperti barisan mereka pada waktu shalat. Pada malam hari, suara mereka mendengung seperti dengungan lebah. Tempat kelahiran beliau adalah Makkah. Tempat hijrah beliau adalah Thabah (Madinah).”

Beli Buku

Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Nabi Musa AS ketika menerima Taurat, ia membacanya dan mendapatkan di dalamnya bahwa Allah SWT menyebutkan umat ini (umat Nabi Muhammad SAW). Nabi Musa AS berkata, “Tuhanku, aku mendapatkan di dalam lembaran Taurat ada suatu umat yang akan datang terakhir tetapi mereka adalah umat pertama masuk surga dan akan diberikan syafaat, jadikanlah umat itu sebagai umatku!” Allah SWT berkata, “Itu adalah umat Muhammad.” Nabi Musa AS berkata, “Tuhanku, aku menemukan di dalam lembaran Taurat ada umat yang membawa kitab suci mereka ada di atas dada mereka, mereka membacanya secara terang-terangan. Jadikanlah umat itu sebagai umatku!” Allah SWT berkata, “ltu adalah umat Muhammad.” Nabi Musa AS berkata, “Ya Tuhanku, aku menemukan di dalam lembaran Taurat ada umat yang membuat makanan mereka sebagai shadaqah dan mereka diberi pahala atas hal itu. Jadikanlah umat itu sebagai umatku!” Allah SWT menjawab, “ltu adalah Umat Muhammad.” Nabi Musa AS Berknta, “Tuhanku, aku menemukan di dalam lembaran Taurat ada umat yang bila seseorang di antara mereka berkeinginan untuk melakukan kejahatan namun ia tidak melakukannya maka tidak dicatat sebagai dosa. Jika mereka melakukannya maka barulah dicatat sebagai satu kesalahan. Jadikanlah umat itu sebagai umatku!” Allah SWT berkata, “Itu adalah umat Muhammad.” Nabi Musa AS berkata, “Ya Tuhanku, aku menemukan di dalam lembaran Taurat ada umat yang dikaruniai dengan ilmu-ilmu terdahulu dan ilmu-ilmu yang terakhir. Mereka membunuh pemimpin kesesatan yaitu Dajjal. Jadikanlah umat itu sebagai umatku.” Allah SWT berkata, “ltu adalah umat Muhammad.” Nabi Musa AS berkata, “Ya Tuhanku, jadikanlah aku termasuk umat Muhammad.”.  Allah SWT berkata, “Wahai Musa, Aku telah memilihmu dari sekian manusia dengan firman dan risalah-Ku, maka ambillah apa yang telah Aku berikan serta jadilah engkau sebagai orang yang bersyukur. ” Nabi Musa AS berkata, “Aku bersyukur, Ya Tuhanku. ”

Segala hal tentang Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah ada di dalam kitab-kitab terdahulu sebelum diturunkannya al-Qur’an. Orang-orang Yahudi para ahli kitab sebelum Nabi Muhammad SAW lahir selalu memohon kedatangannya agar mereka dapat mengalahkan al-Aus dan al-Khazraj (kafir Arab). Setelah Allah SWT mengutus Nabi MUhammad SAW sebagai nabi dan rosul yang bukan dari golongannya, mereka mengingkarinya, menyangkal apa yang diketahui maupun dikatakannya waktu dulu sebelum adanya Nabi Muhammad SAW.

Wallahu’alam Bishowab

 

Sumber Rujukan

Ibnu Jauzi, “Al Wafa Kesempuranaan Pribadi Nabi Muhammad SAW”, diterjemahkan Mahfud Hidayat dan Abdul Mu’iz, Pustaka Kautsar

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *