/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha yang Menjaga Kesucian Cinta

Oleh: M. Sholahuddin

Dari sekian banyak cerita romantis yang ada, kamu tahu tidak sih kalau kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha adalah satu yang paling menarik dan inspiratif. Pasalnya, sebelum dipersatukan oleh Allah SWT, Nabi Yusuf dan Zulaikha melalui banyak sekali rintangan dan perjuangan. Oleh karena itu, jangan heran apabila kisah perjalanan cinta mereka dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran melalui Surat Yusuf. Mengingat, kisah tersebut bisa dijadikan teladan oleh kaum Adam dan Hawa yang ingin mempersatukan ikatan cinta mereka.

Zulaikha adalah putri seorang raja yang terkenal akan kecantikannya. Suatu saat ia dikejutkan oleh suaminya yang membawa seorang pemuda bernama Nabi Yusuf yang akan dijadikan anak angkat. Begitu melihatnya, Zulaikha langsung terpesona akan ketampanan dan keindahan akhlak dari pemuda tersebut. Ia telah benar-benar jatuh cinta kepada Nabi Yusuf.

Suatu hari, Zulaikha mengunci pintu-pintu rumahnya, menggoda Nabi Yusuf yang ada di dalam rumah dan mengajaknya berzina. Nabi Yusuf sempat tergoda, namun ia tersadar dan menolak ajakan Zulaikha tersebut. Nabi Yusuf lalu berjalan menuju pintu untuk keluar. Zulaikha mengejar dan menarik pakaiannya sampai-sampai bagian belakangnya terkoyak. Nahas, Qithfir kemudian memergoki mereka di depan pintu. Zulaikha pun memberi pernyataan bahwa Yusuf adalah orang yang mengajaknya berkhianat. Nabi Yusuf kemudian berkata bahwa perkataan istri Qithmir tersebut tidak benar.

Berita akan Zulaikha yang merayu anak angkatnya segera tersebar. Alhasil, perempuan-perempuan di kota tersebut mencerca Zulaikha karena berkhianat dari suami hanya karena cinta pada seorang bujang. Cercaan tersebut pun terdengar sampai ke telinga Zulaikha, dan membuatnya mengundang para perempuan itu untuk bertemu dan melihat Nabi Yusuf.

Pada saat bertemu dan melihat paras Nabi Yusuf yang sangat rupawan, perempuan-perempuan itu juga langsung terpesona. Ternyata, hal itu membuat Nabi Yusuf merasa tidak nyaman, dan akhirnya berdoa kepada Allah SWT untuk meminta dirinya dipenjarakan sebagai upaya untuk menjaga diri.

(قَالَ رَبِّ ٱلسِّجۡنُ أَحَبُّ إِلَیَّ مِمَّا یَدۡعُونَنِیۤ إِلَیۡهِۖ وَإِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّی كَیۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَیۡهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَـٰهِلِینَ)

Beli Buku

“Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.” (Surat Yusuf 33)

Setelah Nabi Yusuf dipenjara, Zulaikha merasa bersalah dan bertaubat kepada Allah SWT.

(ذَ ٰ⁠لِكَ لِیَعۡلَمَ أَنِّی لَمۡ أَخُنۡهُ بِٱلۡغَیۡبِ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا یَهۡدِی كَیۡدَ ٱلۡخَائِٕۤنِینَ وَمَاۤ أُبَرِّئُ نَفۡسِیۤۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوۤءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّیۤۚ إِنَّ رَبِّی غَفُورُ الرَّحِیم)

“Zulaikha berkata, “Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah), dan bahwa Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang“. [Surat Yusuf 52-53]

Inilah sebuah kisah dua insan yang dilanda cinta tapi justru membuat keduanya semakin mendekat kepada Allah. Nabi Yusuf memilih penjara sebagai jalan cintanya kepada Allah hingga Allah meninggikan derajatnya. Sedangkan Sayyidah Zulaikha memilih untuk mendekat kepada Allah dan mengekang erat nafsunya setelah kejadian tersebut. Rasa cinta yang bergelora ia simpan hanya terlintas dalam setiap do’a.

Hingga Allah mempertemukan mereka berdua dalam keadaan dan waktu yang lebih indah setelah penantian lama. Dengan Nabi Yusuf yang telah menjadi Nabi dan juga Mentri menggantikan Qithmir yang telah meninggal. Dan Zulaikha yang telah berhasil meraih cinta Allah SWT diberi hadiah oleh Allah cinta Nabi Yusuf kepadanya. Hingga mereka bersatu dalam ikatan pernikahan dan dikaruniai dua anak laki-laki bernama Afratsim dan Maisya.

Sebuah kisah asmara yang penuh perjuangan, perjuangan dalam menjaga kesucian cinta. Memanglah berat, apalagi teruntuk kita kaula muda. Karena itulah pahala yang besar menjadi imbalannya, pahala yang disamakan dengan jihad. Ini adalah tantangan bagi para pecinta, apakah akan ia nodai kesucian cintanya dengan dosa-dosa atau cintanya ia jadikan pembangun tuk tumbuh hidupnya.

Karena cinta bukanlah dosa, hingga dikata salah orang yang mencinta. Sebaliknya, cinta adalah anugerah yang maha kuasa tuk jadikan indah hidup hambanya.

 

Beli Buku

 

 

 

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *