/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Kisah Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Aisyah RA

Oleh: Redaksi

Sayiddah Aisyah RA merupakan salah seorang istri baginda Nabi Muhammad SAW. Ayahnya bernama Abu Bakar Ash-Shiddiq RA sedangkan ibunya bernama Ummi Ruman. Beliau memiliki kakak yang teguh pendirian yaitu Abdurrahman, dikisahkan bahwa Abdurrahman menolak baiat kepada Yazid putra Muawiyah untuk menjadi khalifah, dengan berkata “Apakah engkau akan menjadi Heraclius ? satu kaisar yang mati akan digantikan keturunannya? Demi Allah aku tidak akan melaksanakan baiat untuk Yazid.”

Selain memiliki kakak lelaki, Sayiddah Aisyah RA juga memiliki kakak perempuan yang tidak kalah tangguhnya. Namanya Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, seorang wanita yang begitu sabar atas kekejaman Al-Hajjaj, seorang gubernur yang haus darah. Anak laki-lakinya bernama Abdullah bin Zubair RA berusaha bertahan atas penekanan para pejabat Bani Umayyah, sempat juga mendapat ancaman akan dibunuh oleh Al-Hajjaj.

Asma’ sebagai ibunya dengan lantang mengucapkan “Wahai anakku, sesungguhnya seekor kambing tidak lagi merasakan sesuatu pun manakala lehernya disembelih, pisau tidak lagi berhaya baginya. Jika engkau berada dalam kebenaran temuilah Bani Umayyah dengan memohon rahmat Allah. Sebaliknya jika engkau berada dalam kebatilan sungguh buruk yang akan membinasakan engkau dan sahabat-sahabatmu.”

Sayyidah Aisyah RA tumbuh dewasa di dalam lingkungan keluarga yang sangat taat kepada Allah dan RasulNya.  Sehingga membuat Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap Sayyidah Aisyah RA ketika masih kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah SAW berpesan terhadap Ummi Ruman agar Sayyidah Aisyah RA dirawat dan dijaga dengan baik. Sayyidah Aisyah RA tumbuh menjadi gadis yang cantik, cerdas, ceria, pandai berbahasa, bersyair, dan lain sebagainya.

Menikah dengan Rasulullah SAW

Ketika Sayyidah Khadijah meninggal dunia, Rasulullah SAW sangatlah sedih. Melihat kesedihan baginda Nabi, tak seorang pun dari para sahabat berani memberikan solusi atas permasalahan yang dialaminya ini. Hingga kemudian ada seorang wanita bernama Haulah binti Hakim As-Salmiyah yang memohon diri untuk datang ke rumah Rasulullah SAW. Haulah menilai bahwa kesedihan Rasulullah SAW bisa agak berkurang tatkala memiliki pendamping hidup. Menjadi penguat dan pendukung dalam perjuangannya berdakwah.

Beli Buku

Haulah datang menawarkan dua wanita untuk dinikahi Rasulullah SAW, yaitu seorang gadis yang bernama Aisyah binti Abu Bakar dan seorang janda bernama Saudah binti Zam’ah. Pilihan Nabi Muhammad  SAW jatuh kepada Sayyidah Aisyah RA. Beliau meminta bantuan Haulah untuk meminang Sayyidah Aisyah RA. Sebelum terjadi peristiwa pinangan Rasulullah SAW, terlebih dahulu Abu Bakar As-Shiddiq RA mempunyai janji dengan Mut’am bin Adie untuk menikahkan anak lelakinya dengan Sayyidah Aisyah RA. Abu Bakar Ash-Shiddiq RA harus menyelesaikan permasalahnya dengan Mut’am bin Adie terlebih dahulu sebelum menerima pinangan Rasulullah SAW. Al-hasil setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA menemui Mut’am bin Adie, ternyata mereka sangat keberatan jika harus pindah agama ketika anaknya menikah dengan Sayyidah Aisyah RA. Perjodohan ini akhirnya tidak terlaksana.

Rasulullah SAW dan Sayyidah Aisyah RA pun akhirnya menikah yang berlangsung pada bulan Syawal tahun 2 H, waktu itu usia Sayyidah Aisyah RA baru sembilan tahun. Maharnya 500 dirham. Menurut Sayyidah Aisyah AS, pernikahan yang dilaksanakan pada bulan Syawal memiliki keberkahan tersendiri. Itulah yang membuatnya menyuruh keluraga dan teman-temannya untuk menikahkan putra-putrinya di bulan Syawal.

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *