/>
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Beli Buku

Mbah Bah; Ulama Paling Produktif dalam Berkarya Tulis

Oleh: Ali Mas’ud

Mbah Bah, atau Kyai Haji Misbah Zainil Musthofa, adalah salah satu Ulama Nusantara yang paling produktif dalam berkarya tulis. Kyai Misbah merupakan ulama yang alim bertempat tinggal di Bangilan, Tuban, Jawa Timur. Beliau juga mendirikan Pondok Pesantren Al-Balagh yang terletak di Desa Karang Tengah, Bangilan. Dari pesantren beliau inilah, lahir berbagai macam karangan serta terjemahan kitab kuning yang dikaji di seluruh pesantren yang ada di Nusantara. Selain itu, dari pesantren ini juga lahir beberapa kyai besar yang tersebar di Nusantara.

Silsilah dan Keturunan Mbah Bah

Kyai Haji Misbah Zainil Musthofa lahir di Desa Sawahan Gang Palen, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 5 Mei 1916. Lahir dari sepasang suami istri pengusaha batik yang baik, yaitu Haji Zainal Musthofa dengan Ibunda Hajah Khadijah. Dilihat dari namanya, dan asal daerahnya, bisa diketahui bahwa Mbah Bah adalah masih satu famili dengan KH. Bisri Musthofa, Kyai masyhur dari Leteh, Rembang, Jawa Tengah, ayahanda KH. Musthofa Bisri atau kerap disapa Gus Mus.

Memang benar, menurut beberapa sumber, Mbah Bah adalah adik ke-2 KH. Bisri Musthofa, ayahanda Gus Mus. Mereka empat bersaudara dari pasangan H. Zainal Musthofa dan Hajah Khadijah. Berikut silsilah keluarga beliau; H. Zainal Musthofa menikah dengan Hj. Khadijah yang melahirkan anak pertama bernama KH. Bisri Musthofa, ke-dua Hj. Aminah, ke-tiga KH. Misbah Zainil Musthofa dan yang ke-empat KH. Ma’shum Musthofa.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa beliau adalah putra ke-3 dari empat bersaudara. Dari garis Ibu, beliau memiliki keturunan darah Makasar yang kalau ditelusuri bisa sampai pada garis keturunan kerajaan Goa, Sultan Hasanuddin. Hajah Khadijah adalah putri dari pasangan Aminah dan E. Zajjadi. E. Zajjadi sendiri adalah keturunan Makasar dari E. Syamsudin dan Ibu Datuk Djijah.

Mbah Bah menikah dengan putri KH. Ridwan Bangilan yang dijodohkan oleh KH. Ahmad bin Syua’ib Sarang, Rembang. Mbah Misbah dan istrinya dikarunia 5 anak; dua orang putri dan tiga orang putra. Yaitu; Syamsiah, Hamnah, Abdullah Badik, Muhammad Nafis, dan Ahmad Rafiq.

Beli Buku

Masa Kecil Mbah Bah

Mbah Bah lahir dari seorang pengusaha yang cukup kaya pada masanya. Hal tersebut terbukti dari berbagai sumber yang menceritakan bahwa beliau pada umur 3 tahun sudah diajak berangkat haji ke baitullah bersama kedua orang tuanya dan tiga saudaranya yang lain. Pada masa itu, kepergian ke tanah suci masih menggunakan kapal yang besar dan memerlukan waktu yang tidak pendek, berbulan-bulan lamanya. Dan itu membutuhkan sangu yang tidak sedikit.

Berangkat dari pelabuhan Rembang, menggunakan kapal haji, memiliki kesan tersendiri pada kisah masa kecil Mbah Bah. Akan tetapi, pada perjalanan ini pula, ada peristiwa pahit di mana Mbah Bah harus kehilangan seorang Ayah untuk selamanya. Haji Zainal Musthofa, ayah Mbah Bah yang meninggal dunia di tanah suci dan juga dimakamkan di sana. Sehingga, sampai saat ini, pihak keluarga tidak tau persis di mana letak makam Haji Zainal Musthofa ini. Namun, hal tersebut membuat Mbah Bah tumbuh menjadi anak yang tangguh dan kuat dalam menghadapi bahtera kehidupan.

Perjalanan Pendidikan

Lahir dari keluarga yang cukup berada, tidak membuat Mbah Bah menjadi si kecil yang manja. Sejak dini, beliau mendapat pendidikan yang sangat disiplin dari orang tuanya. Meskipun tidak lahir dari anak seorang kyai, sejak kecil beliau sudah dididik ilmu agama. Bersama kakaknya, KH. Bisri Musthofa, beliau nyantri kepada KH. Kholil bin Harun di pondok pesantren Kasingan, Rembang. Di sinilah belau mendalami ilmu gramatika bahasa arab, seperti; nahwu, shorof, dll. Yang kemudian hari mengantarkan beliau untuk menulis dan menerjemahkan kitab, sampai menulis dua kitab tafsir Al-Qur’an yang diberi nama “Tafsir Al-Iklil Fii Mana’it Tanzil dan Tafsir Tajul Muslimin”.

Selama nyantri di sini, Mbah Bah telah khatam alfiyah ibnu malik sebanyak 17 kali. Menandakan bahawa beliau benar-benar bersungguh-sungguh dalam mendalami ilmu bahasa arab.

Setelah dirasa cukup, kemudian beliau melanjutkan nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, yang diasuh langsung oleh Syaikhuna KH. Hasyim Asy’ari. Berbekal ilmu alat yang sebelumnya telah beliau pelajari di Pondok Pesantren Kasingan, Rembang, di Pesantren Tebu Ireng ini beliau terlihat mencolok daripada santri lainnya sehingga disegani baik dari kalangan junior dan juga senior. Di pesantren Tebu Ireng ini pula, beliau diminta untuk mengajarkan atau menularkan ilmu alatnya kepada teman-temannya, terutama metode pengajaran alfiyah ibnu malik yang diterapkan di Pondok Pesantren Kasingan, yang terkenal dengan “Alfiyah Kasingan”-nya.

Di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Mbah Bah juga mendalami ilmu hadits, terutama hadits bukhori-muslim yang memang menjadi hadits faforitnya guru beliau, KH. Hasyim Asy’ari, sehingga dapat mempengaruhi pemikiran-pemikiran beliau dalam menentukan hukum dan mengambil rujukan.

Beli Buku

Usai menimba ilmu di Tebu Ireng beliau nyantri lagi di Tasik Agung, kemudian Kaliwungu, dan dilanjutkan lagi mendalami Ilmu Agama di Makkah al-Mukarromah sebelum akhirnya mendirikan Pondok Pesantren Al-Balagh di Karang Tengah, Bangilan, Tuban. Namun sebelum mendirikan pondok sendiri, di lokasi lain beliau membantu dan mengembangkan Pondok Pesantren mertuanya yakni KH. Ridwan, yang juga di Bangilan Tuban, Jawa Timur.

Karya-karya; Ulama Paling Produktif Menulis

Setelah melanglang buana dalam menimba Ilmu, beliau kemudian menuangkan hasil pemikiran-pemikirannya dalam sebuah tulisan yang berbentuk karangan maupun tafsiran kitab kuning baik dalam bentuk bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa arab-pegon. Sudah lebih dari 200 buku/kitab yang beliau tulis yang terdiri dari berbagai macam bidang keilmuan.

Jika diklasifikasikan menurut bidang kajiannya, berikut kitab-kitab karangan beliau yang sudah digunakan sebagai pedoman di berbagai pondok pesantren di Nusantara;

1. Bidang Fiqih

Kitab-kitab dalam bidang fiqih yang beliau terjemahkan diantaranya adalah;

a. Taqrib, terjemah Jawa arab-pegon

b. Al-Muhadzab, terjemah bahasa Indonesia

Beli Buku

c. Aqimus Sholah, terjemah Jawa arab-pegon

d. Safinatun Najah, terjemah Jawa arab-pegon

2. Bidang Balaghah/Bahasa Arab

Balaghah, ilmu yang mempelajari retorika dalam Bahasa Arab, atau biasa disebut dengan ilmu alat dalam dunia pesantren, juga sangat beliau gemari sehingga sudah mahir sejak kecil. Berikut karya tulis, baik terjemah dan karanagan beliau dalam bidang keilmuan balaghah;

a. Alfiyah Kubro, terjemah Jawa arab-pegon

b. Jurumiyyah, terjemah Jawa arab-pegon

c. Sulam Al-Nahwi, terjemah Jawa arab-pegon

d. Nadhom Maqsud, terjemah Jawa arab-pegon

Beli Buku

e. Isroful Ibad, terjemah Jawa arab-pegon

3. Bidang Tasawuf

Beliau juga berkontribusi di dalam bidang keilmuan tasawuf, menerjemahkan kitab-kitab karangan ulama besar untuk dikaji dan dipelajari di pesantren nusantara dengan bahasa khasnya, Jawa arab-pegon, agar mudah dipahami. Berikut beberapa karya beliau yang terkait dengan bidang kajian keilmuan tasawuf;

a. Ihya’ Ulumuddin

b. Al-Hikam

c. Ibnu Aqil

d. Jam’ul Jawami’

4. Bidang Tafsir

Beli Buku

Dalam bidang tafsir beliau telah menerjemahkan  dua kitab tafsir besar ke dalam bentuk bahasa Indonesia, yakni; Tafsir Baidlowie dan Tafsir Jalalain. Selain itu beliau juga menulis tafsir karangan beliau sendiri ke dalam bahasa Jawa arab-pegon, yaitu; Tafsir Al-Iklil Fii Mana’it Tanzil dan Tafsir Tajul Muslimin. Tafsir yang terakhir ini, Tafsir Tajul Muslimin, belum sempat beliau rampungkan dan baru sampai pada juz ke-4 dalam Al-Qur’an, namun Tuhan telah memanggil beliau karena cinta-Nya.

Dari padatnya kesibukan, tidak menyurutkan semangat Mbah Bah untuk terus menuliskan karangan dan terjemahan. Terbukti dengan 200 lebih karangan juga terjemahan yang telah beliau tulis. Tidak ada waktu kosong yang beliau sia-siakan dalam hidupnya, waktu luang baginya adalah waktu untuk menulis. Hal ini lah yang harus di tiru oleh kita para kaum muda, terutama saya, semoga.

Regenerasi; Pencetak Ulama

KH. Abd. Moehaimin Tamam pendiri Pondok Pesantren As-Salaam, Bangilan, Tuban, dengan basis bahasanya yang kental, baik bahasa arab maupun bahasa inggrisnya, merupakan salah satu santri didikan Kyai Haji Misbah Musthofa, Bangilan. Dari ketekunan beliau dalam mengajar dan mendidik santri-santrinya, Mbah Bah bisa dikatakan telah berhasil menelurkan regenerasi yang tidak kalah sukses dari beliau. Karena ada salah satu pepatah yang pernah berkata; Guru yang sukses adalah guru yang berhasil mendidik muridnya sehingga melebihi dirinya sendiri.

KH. Abdul Moehaimin Tamam memiliki dua lokasi gedung Pondok Pesantren yang besar, yang dipisah antara pondok putra dan pondok putri, dengan ribuan santri. Pondok Pesantren As-Salaam Putri terletak di Desa Weden, Bangilan, Tuban, dan Pondok Pesantren Putra nya berada di Desa Punggur, Bangilan, Tuban.

Selain KH. Moehamin Tamam, ada nama kyai besar lagi yang merupakan hasil didikan dari Mbah Bah. Kyai kharismatik yang sangat disegani di wilayah Jawa Tengah, bahkan telah berani melakukan pembaharuan sistem pendidikan di tingkat Universitas. KH. Habibulloh Idris, kyai pembaharu pesantren di Wonosobo, Jawa Tengah. Yaitu dengan adanya UNSIQ (Universitas dengan Basis Qur’an) yang berlokasikan di Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah.

Sepeninggal Beliau

KH. Misbah Zainil Musthofa wafat pada hari Senin, 18 April 1994 Masehi atau 07 Dzul Qo’dah 1414 Hijriah. Beliau wafat pada umurnya yang ke-78. Meninggalkan istri, anak dan juga beberapa kitab tulisan beliau yang belum terselesaikan. Diantaranya 6 buah kitab berbahasa arab yang belum beliau beri judul dan satu kitab tafsir, yaitu; Tafsir Tajul Muslimin, yang sampai akhir hayatnya baru terselesaikan 4 juz. Dan kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh putra beliau; KH. Nafis Misbah, putra ke-3 dari Mbah Bah.

Beli Buku

Janazah almarhum Mbah Bah dimakamkan di Pesarean Keluarga Bangilan. Lahul Faatihah.

Share:
Beli Buku
Avatar photo

Ulama Nusantara Center

Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *