Oleh : Amirul Ulum
Karena cintanya kepada PPP, Kiai Maimoen sempat menitipkan pesan kepada peserta Muskernas PPP pada 19-20 di Hotel Ledian, Serang, Banten, sebab adanya halangan, kondisi badannya yang kurang sehat serta adanya uzur dalam waktu dekat hendak menunaikan ibadah haji, sehingga membutuhkan banyak istirahat.
Pesan tersebut direkam dalam sebuah vidio pendek (19 Juli 2019) yang kemudian disebarkan melalui akun media sosial, sehingga dapat dilihat dan didengar oleh para kader PPP. Berikut adalah pesannya :
“Saya merasa senang, bersyukur kepada Allah atas diselenggarakannya Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) keempat pada hari Jum’at 19 Juli tahun ini (2019). Saya bergembira mengucapkan selamat bermusykernas dan semoga sukses. Cuma saya sayang tidak bisa hadir dalam pertemuan ini sebab ada beberapa halangan, nomor satu karena faktor kesehatan. Keduanya beberapa hari lagi, sekitar 4 atau 5 hari lagi, saya harus berangkat ke tanah suci. Mudah-mudah dari Majelis Syariat ada yang datang pada pertemuan ini.
Saya hanya mengingatkan. Jadilah partai ini sebagai partai yang benar-benar bermanfaat kepada bangsa, terutama agama kita (Islam) dan para pengikut agama-agama yang lain. Sebab partai ini adalah satu-satunya partai yang mempunyai prinsip amar ma’ruf nahi mungkar. Prinsip amar ma’ru nahi mungkar itu adalah fardhu kifayah. Jadi bukan untuk kepentingan umat Islam semata atau kita Partai Persatuan Pembangunan, khususnya, tidak. Tapi niatlah untuk kepentingan bangsa, kepentingan pembangunan bangsa ini dan kepentingan sebagai mengikuti tuntunan yang diajarkan agama islam, yaitu prinsip amar makruf nahi mungkar.
Amar ma’ruf nahi mungkar kalau bisa kita kerjakan dengan tenaga, kalau tidak bisa maka kita ucapan. Kalau tidak bisa dengan ucapan, maka dengan diam. Jadi diam menjadi contoh, menjadi teladan inilah Partai Persatuan Pembangunan sebagai partai yang berlambang Ka’bah, sebagai partai yang Islam. Tidak usah berbicara segala tindakan. Segala apa karena mengikuti perintah Allah. Oleh karena itu, saya beberapa kali sejak mulai pertama kali sampai sekarang prinsip ini masih dipegang oleh Partai Persatuan Pembangunan. Tidak perlu mengajak, mengucapkan atau segala apapun, cukup menjadi tauladan, ini merupakan suatu ajaran, suatu pelajaran agama islam yang harus benar-benar kita kerjakan sebagaimana yang difirmankan Allah :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)” (Kiai Maimoen Zubair)
NB : Tulisan ini dikutip dari buku Mbah Moen : Kiai Perekat Bangsa karya Amirul Ulum