“Kadang-kadang orang penghafal Al-Qur’an itu, tapi Qur’an itu sendiri melaknat dia, kenapa? Karena dia hafal doing tapi ndak mengamalkan isinya. Nah, jadi kita sudah hafal Qur’an harus diamalkan isinya, di samping kita tetap menghaji-mengkaji.”
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA
(Tokoh Intelektual Perempuan Indonesia)
“Perempuan boleh memasuki berbagai profesi, asal tugasnya diselaraskan dengan sifat dan kodrat mereka, dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban sebagai ibu rumah tangga, serta tetap mempertahankan hukum-hukum yang ditentukan atau ditetapkan oleh agama. Perempuan dapat berdiri di atas dua kaki. Ia modern sekaligus tradisional. Ia menjangkar modernitas, merespon perkembangan zaman dengan satu kaki, sementara kaki lain kokoh mengakar dalam tradisi yang dimiliki.”
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA
(Tokoh Intelektual Perempuan Indonesia)
“Perempuan itu pilar negara. Kalau mau negara berjalan dengan benar, maka perempuan yang berkualitas harus berperan.”
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA
(Tokoh Intelektual Perempuan Indonesia)