“Ojo wedi ora lanyah, nanging wedi yen ora nderes. Pokok gelem nderes yo insyaAllah lanyah.”
“Jangan takut tidak lancar, tapi takutlah kalau tidak bisa nderes. Pokok mau nderes insyaAllah akan lancar.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Urip iku seng penting ora ngelaraake marang liyane, yen saget yo maringi manfaat nang wong liyo.”
“Hidup ini yang penting jangan menyakiti orang lain, jika bisa ya memberikan manfaat kepada orang lain.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Jangan meng-kambing-hitam-kan pekerjaan rumah tangga sebagai alasan tidak punya kesempatan untuk murojaah.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Bacalah Qur’an hatimu akan bahagia, seberapa banyak membacanya? Sebanyak itu kita akan bahagia, jika tak bisa merasakannya? Koreksi kualitas bacaan kita, hadirkah hatinya?.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Urip iku kudu isor serawungan karo sedulur, karo masyarakat. Kerono kanggo menuju hablum minalloh kudu melalui hablum minannas.”
“Hidup itu harus bisa berintraksi sosial terhadap para kerabat, dan masyarakat. Karena jalan untuk menuju hablum minalloh harus melalui jalan hablum minannas.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Ati-ati karo dungo kanggo wong liyo, saben-saben kalimat dungo seng ditujuaken kanggo wong liyo, malaikat ugo nderek ngamini tur ngendikan, ‘Begitu pula bagimu’, mulane dungo apik kanggo wong liyo iku podo karo dongo kanggo awake dewe, dan begitu pula sebaliknya.”
“Hati-hati dalam mendo’akan orang lain, setiap kalimat do’a yang ditunjukan kepada orang lain, malaikat ikut mengamini sambil berucap, ‘Begitu pula bagimu’, makanya berdo’alah yang baik-baik untuk orang lain, maka pada hakikatnya juga do’a untuk diri kita sendiri, begitu pula sebaiknya.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Masihkah hatimu resah? Masihkah harimu tak tentram? JIka lantunan ayat Al-Qur’an dan shalawat tak menyentuh hati, maka ada yang tak beres di hati kita.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Melangkahlah walaupun pelan, jangan berdiam diri saja, karena dengan melangkah walaupun pelan kamu akan sampai pada tujuan.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Dawuh guru ‘yen tiyang estri sedang hamil, maka seng kudu akeh tirakate sang suami, kerono wong wedok hamil iku wes rekoso, menawi anake sampun lahir sampe sak matine niku seng kudu akeh tirakate ibune, lan seng mandi dungane yo ibune, nah supoyo ibune tenanan leh ndungakne anak-anake, maka suami (bapaknya anak-anak) kudu nggawe sang ibu seneng’.”
“Dawuh guru ‘jika istri sedang hamil, maka yang harus banyak tirakat adalah sang suami, karena istri yang sedang hamil itu sudah berat. Ketika sudah lahir sampai meninggalnya si anak, ibunya yang harus banyak tirakat, dan yang do’anya mustajab adalah dari ibu, makanya supaya ibunya sungguh-sungguh dalam mendo’akan anaknya, maka suami harus membuat hati istrinya senang’.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Suami berilmu atau tidak dia adalah imammu yang harus kau taati selagi perkara ma’ruf. Suamimu, romantis atau tidak dia adalah ayah dari anakmu. Ini bukan tentang kenapa harus taat kepada suami, tapi lebih dari itu, siapa yang memerintahkan istri harus taat pada suaminya. Sehebat apapun ibadahnya jika istri durhaka pada suami, maka surga bukanlah tempat baginya kelak. Naudzubillah Min Dzaalik.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Yen pengen duwe anak seng sholih/ sholihah, ibune kudu sholihah riyen, di antarane tiyang estri seng sholihah niku tiyang estri ingkang qonaah, langkung-langkung dateng masalah ekonomi keluarga.”
“Kalau pengen punya anak yang sholih/ sholihah, ibunya harus sholihah terlebih dahulu, di antara istri yang sholihah itu adalah istri yang qonaah (menerima), terlebih di dalam masalah ekonomi keluarga.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Urip iku kudu seimbang antarane akhirat lan dunyo, kudu iso ngerti tempat lan wektune,
Wayahe wiridan pados sangune akhirat, yo wiridan. Wayahe nyambut gawe pados sangune dunyo, yo ngambut gawe. Supoyo ora thoma’.
Wayahe istirahat yo istirahat.”
“Hidup itu harus seimbang antara akhirat dan dunia, harus bisa mengetahui tempat dan waktunya.
Waktunya dzikiran (ibadah) mencari bekal akhirat, ya dzikiran (ibadah), waktunya kerja mencari bekal dunia, ya bekerja.
Waktunya istirahat ya istirahat.
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Ibu adalah madrasah awal bagi putra putrinya. Uswah/memberi contoh akan lebih diteladani anak, daripada sekedar di mauidzohi, atau diceramahi setiap hari tanpa ada uswatun hasanah (teladan yang baik) anak-anak akan sulit nurut.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Sing enak dadi wong cukup, najan ora patio sugih, tapi cukup.”
“Yang enak jadi orang cukup, meskipun tidak terlalu kaya, tapi cukup.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Hati adalah wadah, dan setiap wadah akan mengeluarkan isi apa yang ada di dalamnya.
Tergantung apa yang ada di hati kita, maka itu yang akan keluar dari kita.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Dimanapun, kasih ibu tak tergantikan. Seorang ibu akan mendahulukan kebutuhan anak-anaknya ketimbang dirinya sendiri.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Melangkahlah walaupun pelan, jangan berdiam diri saja. Karena dengan melangkah walaupun pelan kamu akan sampai pada tujuan.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Mendidik 1 perempuan adalah mendidik 1 generasi, karena dari perempuan-perempuan ini akan melahirkan keturunan-keturunan yang sholih sholihah.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Jika kita merasa hidup kita berantakan dan bingung harus memperbaiki dari mana, perbaiki dulu sholat kita.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Doa-doa yang diperuntukkan orang lain itu sejatinya kembali pada kita. Karena setiap kita berdoa, malaikat mengamini dan berkata begitu pula untukmu.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)
“Sholihnya anak tergantung ibunya, dan kewarasan hati ibu tergantung pada suaminya, jika seorang ayah ingin memiliki anak-anak yang sholih jagalah kewarasan hati istri.”
Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami
(PP. Al Baqoroh Lirboyo, Kediri)