“Kepada kaum muda: Bahaya sesungguhnya bukan dari mereka yang menyerangmu saat ini. Karena mereka lemah. Bahaya sesungguhnya datang dari nafsu hasrat jiwamu yang rendah.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
الْمَرْأَةُ إِنْ لَمْ تَكُنْ مُعْتَمِدَةً عَلَى الدِّيْنِ وَالْعِلْمِ جُنَّ عَقْلِهَا بِشُعُوْرِهًا
“Perempuan, apabila bukan ilmu dan agama yang menjadi pegangannya, maka ia akan menjadi gila sebab perasaannya.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Orang itu ada dua. ‘Mau’ dan ‘Tidak Mau’. Jika mau, dia akan menemukan jalan. Dan jika dia tidak mau, dia akan menemukan alasan.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Menyadari kelemahan diri kita sendiri, belajar membuat batasan, dan memiliki prinsip yang jelas. Ketika kita tegas dengan prinsip itu, maka orang lain akan menghargainya.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Wanita bisa meraih apapun yang dia inginkan asalkan diwaktu muda, ia menjauhi dua hal; tidak memikirkan laki-laki dan tidak risau dengan usia.”
 
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Jadilah wanita dengan high value. Memiliki nilai yang tidak digantungkan pada fisik, tetapi pada prinsip yang dia pegang yaitu ilmu, akhlak dan hati yang baik. Fokuskan pada pengembangan diri. Nanti akan mendapat pasangan yang sesuai dengan frekuensi yang kita radiasikan.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
Dalam islam, rumah tangga dibangun diatas pondasi “takamul” (saling melengkapi), “tarahum” (saling menyayangi) dan “ta’awun” (saling tolong-menolong) bukan diatas pondasi “Shira” (pertentangan) atau menang-menangan.
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Tidak peduli seberapa dalam anda mencintai seseorang, bagaimana anda diperlakukan itu jauh lebih penting.
Tidak peduli seberapa dalam anda mencintai seseorang, cara anda dalam mencintai mereka itu jauh lebih penting. ”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Kita ditekan dan dibuat kewalahan sedemikian hebat supaya ingat; bahwa manusia tidak akan mampu menanggung beban derita hanya dengan mengandalkan dirinya. Bahwa segala urusan harus dipasrahkan kepadaNya.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Saat sudah siap, terimalah orang yang satu visi dan misi. Yang kekurangannya bisa kamu terima dan benar-benar yakin ingin membangun masa depan denganmu.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Maknai segala sesuatu dengan penuh rasa syukur, maka dari situlah kebahagiaan kita akan semakin banyak. Karna kalau seseorang hatinya punya rasa syukur, hatinya lapang, sudut pandangnya positif terhadap segala sesuatu, maka dia akan mampu menerima kapasitas kebahagiaan yang lebih besar.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Wibawa seorang wanita tak ditentukan oleh gaya hidupnya, namun isi kepalanya .”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Bukti rasa cinta itu ketundukan. Bukan ketundukan karena kalah, tapi ketundukan karena mengalah.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Pria yang salah dalam hidupmu akan membuatmu sadar bahwa kamu bisa melakukan semuanya sendiri. Tapi pria yang tepat untukmu meski tahu kamu bisa, ia tidak akan membiarkan itu.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Perempuan itu memiliki kiprah keistimewaannya sendiri dan mampu menjadi seorang yang bermanfaat jika digali dan juga dimaksimalkan potensinya.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Carilah lelaki yang bisa kamu hormati dan bisa menghormati kamu.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Perempuan yang dituntun sekaliguas diberi rasa berdaya dalam menentukan arah hidupnya, akan belajar menentukan batas-batas. Kemudian menyadari bahwa signifikansi dalam hidup bukanlah kebebasan yang kebablasan. Melainkan komitmennya untuk hidup di dalam batas-batas yang ada, yang ia pilih dengan sadar dan sukarela.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
“Saat sudah siap, terimalah orang yang satu visi dan misi. Yang kekurangannya bisa kamu terima dan benar-benar yakin ingin membangun masa depan denganmu.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)
 
“Perempuan yang anggun akan menghindari drama. Karena ia tau, waktu dan energinya berharga. Alih-alih berada di roller coaster emotional yang konstan, ia bangkit dan melampauinya. Ia selalu belajar mengendalikan diri dan mengatur sikap.”
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
(PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri, Jawa Timur)




 
            



