“Seberapa tinggi kealimanmu harus bisa jujur untuk mengakui kealiman orang lain, karena penyakit orang alim itu tidak mau mengakui kealiman orang lain.”
KH. Muhammad Idror Maimoen
PP. Al-Anwar, Sarang, Rembang
Orang kalau sudah dekat dengan Alloh SWT kalau dikasih sakit sama Alloh SWT itu malah menikmati, seperti halnya dekat (suka) sama wanita yang cantik, kalau dicubit sama wanita yang cantik itu malah senang.
KH. Muhammad Idror Maimoen
“Orang yang berilmu akan terlihat tua dalam bersikap, meskipun usianya masih muda. Dan ketika sudah tua akan terlihat muda semangatnya.”
KH. Muhammad Idror Maimoen

“Termasuk pembelajaran iku mengajar. Sampean punya ilmu iku harus bisa caranya menyampaikan. Karena banyak orang ‘alim tapi tidak bisa mengajar.”
KH. Muhammad Idror Maimoen
“Untuk menjadi seorang ulama besar seperti Syaikh Maimoen Zubair, itu harus berani menghadapi berbagai rintangan, walaupun terkadang nyawa menjadi taruhannya. Dan harus berani capek, mulang ngaji setiap saat.”
KH. Muhammad Idror Maimoen
“Orang yang mempunyai ilmu akan terlihat tua (dalam bersikap) meski masih muda. Dan ketika tua akan terlihat muda samangatnya.”
KH. Muhammad Idror Maimoen
“Jika tidak taqwa kepada Allah, seberapa kayaknya orang tersebut tidak akan bisa bersyukur kepada Allah.”
KH. Muhammad Idror Maimoen

Semua pertemanan tidak ada yang hakiki, kecuali ada ikatan taqwa. Maka perbanyaklah berteman dengan orang-orang sholeh, mereka akan menolongmu di hari kiamat nanti.”
KH. Muhammad Idror Maimoen
“Orang baik jika tidak mau berkumpul dengan orang baik, maka akan hilang baiknya.”
KH. Muhammad Idror Maimoen
“Wong tuo nak nduwe anak sregep ngaji tur gelem neng Pondok iku rezqine diparingi akih, lancar tur barokah.”
“Orang tua kalau punya anak giat (rajin) ngaji dan mau dipondok itu rizqinya diberi banyak, lancar dan barokah.”
KH. Muhammad Idror Maimoen

“Ketika seseorang mencintai Allah namun dalam melaksanakan perintah-perintahNya, ia masih menunda-nunda, maka berarti rasa cinta itu belum sepenuhnya. Karena ia masih mementingkan hal lain selain cinta itu sendiri.”
KH. Muhammad Idror Maimoen