Oleh: Panitia FESTNU
Memperingati tahun baru hijriah sekaligus memeriahkan HUT-RI ke-76, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) Kecamatan Mantrijeron mengadakan perlombaan sekaligus ngaji kemerdekaan. Kegiatan tersebut kemudian dirangkum dalam suatu acara festival yang dinamakan Festival Nahdlatul Ulama’ (FESTNU) Mantrijeron.
FESTNU Mantrijeron yang bertemakan “Meneguhkan Eksistensi Keislaman dalam Bingkai Nasionalisme” telah berlangsung sejak Minggu tanggal 1 Agustus (1/8/2021). Acara yang dimulai dengan kegiatan lomba menulis puisi, cerpen, hingga essay yang diikuti peserta se-DIY dan Jateng secara daring sesuai tema FESTNU Mantrijeron. Puncak dari FESTNU Mantrijeron jatuh di hari kemerdekaan RI pada Selasa (17/8/2021) dengan pengajian “Ngaji Kamardikan” di sambung dengan pengumuman pemenang dari lomba-lomba yang telah diadakan.
Ngaji Kamardikan dihadiri oleh ketua Tanfidziyah MWC NU Mantrijeron, Kiai Nunuk Rijojo Adi, S.Ag, M.Ag serta anggota DPD RI dari D.I. Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. yang kemudian diminta untuk mengisi sambutan pengajian. Selain itu hadir juga Rais Syuriah PC NU Kota Yogyakarta, KH. Sholahuddin Manshur, S.Ag. sebagai pengisi mauidzah hasanah.
Dalam sambutannya, ketua panitia (Muhammad Badrun) mengatakan bahwa tema kegiatan ini berkaitan dengan ajaran khas NU, yakni hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah sebagian dari iman) yang sangat berkaitan dengan semangat kemerdekaan resolusi jihad KH. Hasyim Asy’ari. Sambutan lainnya ketua PC IPNU Kota Yogyakarta, Rekan Fairaz juga berpesan bahwa kita sebagai pemuda harus mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal yang bermanfaat misalnya mengasah kemampuan pemuda dengan membentuk kurikulum di kalangan IPNU IPPNU.
Kiai Nunuk dalam sambutannya juga mengatakan bahwa Islam itu sudah teguh dan sudah eksis, akan tetapi yang belum teguh itu orang-orangnya serta pemahamannya sehingga perlu dimantapkan lagi dalam hal ahlussunnah waljamaah. Berkaitan dengan sambutan sebelumnya, KH. Hilmy menyebut kegiatan ini merupakan suatu bentuk vaksinasi batin yang sangat penting mengingat masih banyak sekali orang yang mempermasalahkan antara Islam dan Nasionalisme, serta masih banyak yang mempertanyakan NKRI harga mati. Beliau menyebutkan bahwa akidah Islam adalah dasar/landasan/pondasi bagi nasionalisme karena hubbul wathan minal iman.
KH. Sholahuddin Manshur dalam mauidzah hasanah, menyampaikan bahwa merasa sangat senang karena dengan diadakannya FESTNU Mantrijeron ini merupakan upaya dalam mewarnai dinamika kepemudaan di wilayah Yogyakarta. Mengingat dalam mengisi kemerdekaan Indonesia kita harus berpartisipasi dalam hal kebaikan karena kebaikan itu bukan merupakan monopoli sebagian pihak, sehingga memerlukan berbagai pihak untuk melakukannya dalam suatu ruang dan waktu. Kita harus bisa mengambil pelajaran dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW yakni semuanya akan berkembang pesat apabila kita terus bergerak dan berdinamika. Sisi humanisme di Madinah telah menembus batas karena tidak hanya berpihak pada sisi Islam saja tetapi memegang prinsip keadilan.

KH. Sholahuddin mengatakan, semua produk yang berlandaskan keimanan itu baik, dan hakikat keberhasilan seseorang itu berasal dari ridha Allah SWT. KH. Sholahuddin mengajak kita untuk berhijrah secara hakikat dari diam kemudian bergerak, dari kurang baik jadi tambah baik, sehingga akan terus meningkat. KH. Sholahuddin juga berpesan pertama, apabila kita berorganisasi di mana pun dan kapan pun harus selalu diniatkan untuk belajar karena pasti selalu akan mendapatkan ilmu di dalamnya. Kedua, yaitu selalu memegang dan mengembangkan fikrah an-nahdliyah, tawasut, tawazun, dll. Ketiga, harakah annahdliyah, orang NU harus selalu bergerak untuk NU dan yang terakhir kita harus selalu fokus dalam setiap kegiatan.
Ngaji Kamardikan dan pengumuman lomba dilaksanakan dengan konsep hybird event dengan menggabungkan antara pertemuan secara fisik dan virtual. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Gedung PWNU DIY mulai pukul 12.30 hingga selesai, dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Acara ini diikuti sekitar 60 orang karena dibatasi melihat kondisi saat ini. Selain itu demi mengutamakan keamanan peserta lomba dan sebagian tamu undangan maka dapat hadir melalui link Zoom Meet yang telah disediakan panitia. Selain melalui Zoom Meet, tersedia juga live Instagram @pelajarnumantrijeron dan bagi yang tidak dapat mengakses atau ketinggalan acara masih dapat menonton live melalui Chanel Youtube Pelajar NU Mantrijeron.