Oleh : Gus Zaki Abigeva
Tenaga ini rasanya masih terengah-engah tak karuan saat mengikuti prosesi “tajhiz” jenazah Mbah Maimoen Zubair. Mulai dari Rumah Sakit Al-Nor di dekat kawasan Jabal Tsur, disucikan di al-Muhajirin distrik Khalidiyah, disemayamkan di DAKER Aziziyah lanjut disholatkan di Masjidil haram ba’da dzuhur hingga akhir di pemakaman Ma’la yang terasa begitu sangat cepat dan mudah.
Mungkin saja beliau sudah tidak sabar segera bertemu guru-guru dan para pendahulu beliau di Jannatul Ma’la. Rindu Sayyid Alawi al-Maliki, Sayyid Muhammad al-Maliki, Syekh Yasin al-Fadani, Habib Salim asy-Syatiri, Syekh Mahfudz at-Turmusi, Syekh Nawawi al-Bantani, Mbah Muslih Mranggen, Mbah Muhaimin Lasem dan paling utama kangen membuncah ingin berjumpa dan mendekat dengan Ummul Mukminin Sayyidah Khadijah al-Kubro.
Baru tiga hari yang lalu kami sowan di hotel dimana beliau tinggal, ada banyak petuah dan dawuh yang beliau sampaikan kala itu. Menurut penuturan Ibu Nyai, setelah kami keluar ruangan dan pamit, Mbah Moen sempat dawuhan: “Aku bungah, ponakan-ponakan jeh enom-enom iso podo haji”. Seolah beliau sedang berpesan, masa muda adalah kesempatan. Jangan pernah disiakan.
Saat kami mengawal jenazah beliau pun suasana Mekkah begitu sangat berbeda. Cuaca yang biasanya panas menyengat kini lebih adem tak seperti hari-hari sebelumnya. Setelah saya cek sejenak, ternyata suhu udara siang hari di Mekkah berada di kisaran 33 derajat celcius, berbeda di beberapa hari sebelumnya yang sampai menyentuh hingga angka 44 derajat. Belum lagi dengan kejadian semalam sekitar pukul 4 pagi, hujan deras sempat mengguyur Mekkah membasahi tanah haram. Seakan alampun sedang memberi pesan bahwa mereka juga sedang berduka.
Ada begitu banyak keajaiban ketika beliau dipanggil oleh Allah, proses pemakaman yang sangat gampang dan cepat serta fenomena alam yang tiba-tiba di luar kebiasaan. Hal ini tidak lepas, sebab Mbah Moen adalah sosok yang tidak biasa. Istimewa…
Sugeng tindak pak dhe.. Panjenengan selalu di hati kami. Dan kami meyakini, panjenengan sedang menikmati tempat istimewa di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala saat ini.