Syaikhuna Maimoen merupakan salah seorang ulama yang rutin dalam menunaikan ibadah haji. Lebih dari 40 kali, ia menunaikan rukun Islam yang kelima.
Syaikhuna Maimoen pernah bercerita kepada penulis bahwa saat dirinya tidak menunaikan ibadah haji, ada-ada saja peristiwa yang terjadi, seperti jatuhnya alat berat proyek (crane) di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9/2015) yang mengakibatkan meninggalnya 87 jamaah asal Indonesia dan 200 orang mengalami luka-luka.
Jika Syaikhuna Maimoen mempunyai azem (keinginan) untuk menunaikan ibadah haji, maka Allah SWT pun mempermulus jalannya.
Terkadang Allah SWT juga mengujinya, saat hendak menunaikan ibadah haji dan semua persiapan sudah matang, namun qadarullah, saat sampai di Jakarta, ternyata ada seorang yang tidak suka dengan niat mulia Syaikhuna Maimoen untuk menunaikan ibadah haji. Orang itu berpengaruh dalam stuktur negara sehingga bisa membatalkan visa haji Syaikhuna Maimoen. Karena sudah terlanjur pamit dengan keluarganya, maka ia memutuskan untuk ziarah ke Mesir dalam jangka waktu sebagaimana masanya orang menunaikan ibadah haji.
Tahun 1440 H/ 2019 M merupakan ibadah haji terakhir yang dikerjakan Syaikhuna Maimoen. Ia mempunyai cita-cita ingin wafat di Makkah al-Mukarramah. Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi harapannya. Ia kembali ke Rahmatullah pada tanggal 6 Agustus 2019 M/ 5 Dzulhijjah 1441 H, tepatnya di hari Selasa dini hari waktu Saudi Arabia. Ia disemayamkan di Pemakaman Ma’la, berdekatan dengan makam Sayyidah Khadijah al-Kubra dan para gurunya, seperti Sayyid Alawi al-Maliki, Sayyid Muhammad al-Maliki, Syaikh Yasin al-Fadani, Syaikh Amin al-Kutbi, syaIkh Abdul Qadir al-Mindili, dan Syaikh Hasan al-Masysyath.
Makam Syaikhuna Maimoen merupakan salah satu makam yang ramai diziarahi jamaah haji/ umrah asal Indonesia. Silih berganti orang akan menziarahi makamnya. Karena saking ramainya, maka hampir semua petugas yang berjaga di makam jika ditanya perihalnya makam ‘syaikh maimoen’, pasti mereka akan mengetahui dan menunjukkannya.
Sebagaimana diketahui bahwa pemakaman di Saudi Arabia, terlebih Ma’la dan Baqi, itu berbeda dengan yang lainnya. Setiap empat atau lima tahun sekali akan dilakukan pembongkaran terhadap makam yang lama guna ditanam dengan makam yang baru kecuali mayatnya masih utuh, maka akan dibiarkan tetap di maqbarah.
Ahad 23 Juli 2023 usia makam Syaikhuna Maimoen di Ma’la sudah sekitar empat tahun, maka para petugas melakukan pembongkaran. Namun, dengan izin Allah SWT jasadnya masih utuh, sehingga jasadnya dibiarkan tetap di maqbarah. Menurut cerita petugas makam (Muhammad Ali) sebagaimana yang ditanyakan salah satu santri Syaikhuna Maimoen (Guf Rifqil Muslim) saat melakukan ziarah di sana bahwa jasadnya maujud, masih ada.
Amirul Ulum
dikutip dari buku Syaikhuna karya Amirul Ulum