Sekitar empat puluh hari dari wafatnya Kiai Bisri Mustofa, ada salah seorang tamu dari Cirebon menemui Gus Mus. Tamu tersebut berkata bahwa dirinya bertemu Kiai Bisri Mustofa dan mendapatkan pesan agar Gus Mus menyampaikan kepada Penerbit Menara Kudus bahwa cetakan kitab Tafsir al-Ibriz selama ini ada kesalahan tulis, yaitu surat al-Fath ayat 18. Gus Mus mengira orang tersebut bergurau, sebab ia mengatakan bertemu langsung dengan Kiai Bisri Mustofa bukan dalam kondisi mimpi, namun terjaga. Namun, setelah dibuka isi Tafsir al-Ibriz, ternyata benar apa yang disampaikan orang Cirebon tersebut. Ada kesalahan. Ayat yang seharusnya tertulis :
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sebelum peristiwa ini, tertulis dengan :
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Gus Mus merasa heran dengan peristiwa ini. Iapun akhirnya menyampaikan pesan ayahnya tersebut kepada Penerbit Menara Kudus agar yang bersangkutan merevisi kesalahan sesuai ayat yang benar. Mendengar peristiwa ini, Kiai Sya’rani Ahmadi merasa heran, sebab ia merupakan salah satu dewan pentahshih Tafsir al-Ibriz bersama dengan Kiai Arwani Kudus, Kiai Hisyam Kudus, dan Kiai Abu Umar namun tidak menemui kesalahan tulis ini. Padahal menurutnya ia sudah berkali-kali membaca tafsir tersebut. Peristiwa ini menurut Kiai Sya’rani Ahmad menunjukkan bahwa Kiai Bisri Mustofa merupakan seorang waliyullah.
Oleh : Amirul Ulum
Kisah di atas dikutip dari buku KH. Bisri Mustofa : Singa Podium Pejuang Kemerdekaan karya Amirul Ulum yang diterbitkan oleh Republika Penerbit.
Bagi yang berminat silagkan hubungi pihak Republika 081285304767/ +6287885984998