Oleh : Rifki Yusak
Kitab al Futuhat al Rabaniyyah ini adalah karangan KH. Muslih bin Abdurrohman Qosidil Haq Mranggen Demak. Kitab ini sangatlah masyhur di kalangan para pengikut thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyah, sebab kitab ini menjadi rujukan perihal tata cara dalam berthariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyah. Secara umum kitab ini bertuliskan Arab Pegon, dengan bahasa Jawa Ngoko. Sebab dalam sambutannya, Kiai Muslih mengatakan, bahwa tujuan beliau menggunakan bahasa Jawa Ngoko dalam kitab ini agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas yang berkeinginan untuk belajar ilmu thariqah.
Kitab ini berjumlah 99 halaman dan dicetak oleh maktabah Karya Thoha Putra Semarang, yakni percetakan yang banyak mencetak karya ulama Nusantara.
Perihal kapan kitab ini selesai ditulis, belum ada data yang menjelaskan. Hanya saja dalam catatan akhir kitab tersebut pada sambutan yang diberikan KH. Bisyri Ketapang, Susuan Solotiga Semarang, bertuliskan pada 1382 H bertepatan pada 28 Maret 1962 M. Sudah barang tentu, penyelesaian kitab ini lebih dahulu daripada tanggal tersebut.
Kitab ini juga memuat beberapa fasal yang membahas seputar ilmu thariqah, diantara Fasal tersebut ialah, Fasal tentang keutamaan dzikir kepada Allah Swt, Fasal tentang adabnya seorang murid kepada guru, Fasal tentang silsilah mata rantai thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyah, Fasal tentang tatacara menjalankan thariqah Qodiriyyah, Fasal tentang tatacara menjalankan thariqah Naqsyabandiyah dan Fasal tentang jumlah muraqabah serta Fasal Fasal tentang khataman pada thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyah.
Ketika dicermati pada pembahasan kitab ini, Kiai Muslih bin Abdurrohman sangatlah luar biasa, selain menjelaskan dengan bahasa yang mudah di pahami beliau juga sangat teliti dan memberikan rujukan data kredibel semisal rujukan dari Kitab Tafsir Showi, Kitab Shohih Bukhori, Kitab Shohih Muslim dan Tambihul Ghofilin.
